Kapan Cacar Air pada Anak Harus Segera Dibawa ke Dokter?

Kesehatan74 Views

Reviewbunda.com – Cacar air pada anak cukup umum terjadi. Meski menjadi penyakit yang bisa diobati, cacar air terkadang juga bisa masuk ke tahap yang harus ditangani oleh tim medis.Dilansir dari Royal Children’s Hospital Melbourne, penyakit ini disebut tidak bisa diobati dengan antibiotik. Pada dasarnya, cacar akan sembuh dengan sendirinya. Namun pengobatan diperlukan untuk meringankan gejala berupa demam, ruam, dan gatal-gatal.

cacar air pada anak
Cacar air pada anak/Freepik

Gejala Cacar Air pada Anak

Cacar air sendiri bisa terjadi karena virus varicella. Dalam beberapa kasus, penyakit ini bisa membuat anak mengalami komplikasi tertentu. Para orang tua perlu tahu ada beberapa gejala yang akan muncul jika anak terinfeksi cacar air. Si kecil nantinya akan mengalami demam ringan di awal infeksi. Kemudian sang anak juga menjadi mudah lelah. Hingga akhirnya muncul rasa gatal dan ruam-ruam di berbagai sudut tubuh.

Ruam ini biasanya akan muncul mulai dari hari ke-10. Biasanya ruam akan terus ada selama 21 hari setelah pertama kali terpapar dengan orang yang menderita cacar air. Ruam dan bintik-bintik akan mulai muncul pertama kali di dada, punggung, atau wajah. Setelah itu baru bintik tersebut berpindah ke area tubuh lainnya bahkan bisa sampai ke dalam mulut.

Ruam berbentuk seperti jerawat kecil yang nantinya bisa berubah menjadi lebih besar dan lepuh karena berisi cairan. Seminggu awal biasanya si kecil yang baru terpapar akan merasakan tidak enak badan.

Kapan Cacar Air Harus Dibawa ke Dokter?

Penyakit cacar air tidak memerlukan pertolongan medis lebih lanjut seperti ke dokter. Kondisi ini bisa ditangani sendiri oleh para orang tua di rumah. Cacar air merupakan virus yang tak bisa diobati langsung secara instan. Namun anak-anak akan merasakan sensasi menyiksa karena gatal dan perih di sekujur tubuhnya.

Baca juga :   Manfaat Bersihkan Karang Gigi

Oleh sebab itu orang tua bisa menggunakan obat atau krim yang ada di apotek untuk mengurangi rasa gatal. Jika mengalami demam, si kecil cukup diberikan parasetamol saja tak perlu sampai aspirin atau ibuprofen. Jika para orang tua sudah melihat adanya area kemerahan yang besar dan nyeri di sekitar bintik atau ruam, maka kamu bisa langsung membawa sang anak ke dokter. Pasalnya, kondisi tersebut menandakan adanya infeksi bakteri sekunder.

Orang tua juga bisa membawa anak ke dokter jika cacar air membuat kondisi si kecil menjadi sangat lemas, mengantuk, dan demam tinggi. Dalam beberapa kasus jika anak memiliki masalah eksim juga harus meminta saran kepada dokter terkait penangan terbaik saat terinfeksi cacar air.

Bagaimana Cacar Air pada Anak Menular

Cacar air merupakan penyakit yang mudah menular. Baik anak-anak maupun orang dewasa bisa dengam mudah terinfeksi. Namun penyakit ini lebih umum terjadi pada anak-anak. Cacar air pada anak bisa terjadi karena kontak langsung kepada penderita sebelumnya sehingga si kecil tertular. Terutama, jika si kecil tersentuh atau menyentuh cairan lepuh di penderita lain. Dalam beberapa kasus, cacar juga menyebar melalui batuk dan bersin.

Karena penyakit ini mudah menular, maka sang anak juga bisa saja menulari anggota keluarga yang lain. Oleh sebab itu usahakan jaga kebersihan dan kurangi kontak fisik bersentuhan ketika ada anggota keluarga yang menderita cacar air.

Anak-anak yang menderita cacar tidak boleh pergi ke sekolah atau tempat penitipan anak terlebih dahulu agar tidak menularkan penyakitnya ke bocah lain. Biarkan sang anak beristirahat di rumah sampai demamnya sembuh dan ruam lepuh terakhir sudah mengering, karena pada dasarkan ruam yang sudah menjadi keropeng lepuh tidak menular.

Baca juga :   10 Rekomendasi Merk Vitamin Penambah Nafsu Makan Terbaik