Apa Itu Kehamilan Aterm? Cek Disini!

Ibu & anak63 Views

Reviewbunda.com – Bagi kamu yang sedang menjalani masa kehamilan, kamu mungkin sudah familiar dengan istilah kehamilan aterm atau cukup bulan. Kehamilan aterm adalah kondisi ketika usia kehamilan mencapai 37 hingga 40 minggu.

kehamilan aterm adalah
Ilustrasi kehamilan aterm

Periode ini menjadi fase ideal karena janin telah berkembang secara optimal, meskipun ada kemungkinan bayi lahir lebih awal atau lebih lambat. Lantas, apa saja manfaat kehamilan aterm dan bagaimana kondisi ini berpengaruh pada keamanan serta perkembangan janin? Yuk, kita bahas lebih lanjut.

Berapa Minggu yang Dikategorikan sebagai Kehamilan Aterm?

Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), sebagaimana dilansir Healthline, kehamilan aterm digolongkan dalam beberapa kategori berdasarkan usia kehamilan. Sebelum 37 minggu disebut prematur, usia 37-38 minggu disebut cukup bulan awal, 39-40 minggu sebagai cukup bulan, 41 minggu sebagai cukup bulan akhir, dan lebih dari 42 minggu disebut lewat waktu. Pembagian ini mempermudah pemahaman kamu mengenai kondisi kehamilan dan perkembangan janin selama setiap tahap.

Manfaat Kehamilan Aterm untuk Bayi

Salah satu manfat dari kehamilan aterm adalah memberikan waktu yang cukup bagi bayi untuk berkembang secara maksimal. Periode ini mengurangi risiko masalah kesehatan seperti gangguan pernapasan atau keterlambatan kognitif yang sering dialami bayi prematur.

Selain itu, minggu-minggu terakhir dalam rahim penting untuk pematangan organ vital bayi, seperti paru-paru dan hati, yang akan sangat berpengaruh pada kesehatan jangka panjangnya.

Manfaat Kehamilan Aterm untuk Ibu

Kehamilan yang mencapai cukup bulan tidak hanya bermanfaat bagi bayi, tetapi juga bagi kamu sebagai ibu. Risiko komplikasi seperti perdarahan pasca melahirkan atau kebutuhan operasi caesar cenderung lebih rendah pada kehamilan aterm.

Baca juga :   Mainan Anak Puzzle untuk Motorik Tumbuh Kembang Anak

Dengan demikian, mencapai usia kehamilan ini memberikan peluang yang lebih baik untuk proses persalinan yang lebih aman dan lancar. Namun, konsultasi rutin dengan dokter tetap penting untuk memastikan kesehatan kamu dan janin.

Risiko Jika Bayi Lahir Sebelum atau Setelah Cukup Bulan

Apabila kamu mengalami kehamilan setelah lewat bulan, kondisimu nantinya akan dipantau langsung oleh dokter. Hal ini untuk mendeteksi apakah ada komplikasi yang menyebabkan hamil lewat bulan atau kondisi lainnya.

Jika bayi lahir sebelum 37 minggu, biasanya mereka membutuhkan perawatan intensif seperti ventilator atau selang makanan. Sebaliknya, jika kehamilan melebihi 41 minggu, risiko komplikasi seperti fungsi plasenta yang menurun, kurangnya cairan ketuban, atau perdarahan pasca melahirkan dapat meningkat.

Oleh karena itu, memantau usia kehamilan dan kondisi janin dengan dokter sangat penting untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

Selain itu, kehamilan sebelum cukup bulan atau prematur juga bisa saja terjadi. Kamu yang sedang hamil disarankan untuk banyak mengonsumsi makanan sehat serta gizi seimbang, mengonsumsi zat besi, asam folat, vitamin D, kalsium serta asam lemak omega-3, hingga minum multivitamin jika diperlukan. Semua ini supaya mencegah terjadinya kelahiran prematur.

Jadi, kehamilan aterm adalah fase penting yang memberikan peluang terbaik bagi bayi untuk berkembang secara optimal dan membantu ibu meminimalkan risiko komplikasi. Dengan perencanaan yang baik, konsultasi medis rutin, dan persiapan perlengkapan bayi, kamu dapat menjalani kehamilan dan persalinan dengan lebih tenang dan terjamin.

Setelah mengetahui apa itu kehamilan aterm, apa saja risiko jika hamil lewat bulan maupun prematur, kamu bisa berupaya untuk hidup sehat dan memberikan yang terbaik untuk calon buah hati. Pastikan untuk terus menjaga kesehatan selama masa kehamilan, maka pengalaman menjadi ibu yang bahagia pun bisa kamu wujudkan.

Baca juga :   9 Rekomendasi Sepeda Roda Tiga Anak Terbaik