Reviewbunda.com – Kanker ovarium menjadi salah satu penyakit yang cukup berbahaya. Penyakit ini merupakan salah satu jenis kanker di mana adanya sel-sel abnormal tumbuh tak terkendali dan membentuk tumor. Kanker ini terbentuk di jaringan ovarium yang merupakan kelenjar reproduksi wanita yang menghasilkan sel telur dan hormon kewanitaan.
Jenis Kanker di Ovarium
Kanker ovarium sendiri ternyata ada beberapa jenis. Jenis yang diketahui paling umum terjadi adalah kanker epitel yang bermula dari sel-sel yang menutupi ovarium. Kanker epitel sendiri masih dibagi menjadi dua jenis. Pertama ada kanker tuba fallopi yang terbentuk di jaringan yang melapisi organ tersebut. Kemudian ada kanker peritoneum yang merupakan lapisan jaringan yang menutupi organ-organ di perut.
Penyebab Kanker Ovarium
Melansir dari Medlineplus, pada dasarnya belum diketahui pasti apa penyebab utama dari kanker ovarium. Namun sebagian besar terjadi akibat perubahan genetik. Tak jarang juga perubahan genetik ini merupakan warisan dari orang tua atau generasi terdahulu. Namun yang pasti kondisi ini terjadi ketika adanya mutasi pada materi genetik atau DNA.
Salah satu mutasi yang cukup berisiko dikenal dunia medis dengan sebutan BRCA1 dan BRCA2. Keduanya berbahaya karena bisa berkaitan dan meningkatkan risiko kanker payudara dan juga anggota tubuh lainnya. Tambahan, gaya hidup dan lingkungan yang tidak terkontrol juga mempengaruhi risiko kanker ini.
Kanker ini dilaporkan sering diidap oleh wanita berusia di atas 65 tahun. Berdasarkan catatan medis, risiko terkena penyakit ini memang akan terus meningkat seiring bertambahnya usia.
Siapapun yang memiliki ovarium pada dasarnya berisiko terkena kanker ini. Namun ada beberapa orang yang memiliki risiko lebih tinggi untuk divonis penyakit ini.
Orang-orang yang enderita diabetes berisiko tinggi terkena kanker ini. Kemudian mereka yan menstruasi di usia muda atau mengalami menopause juga rawan menghadapi penyakit ini. Kelebihan berat badan dan sering merokok juga membuat kanker ovarium bisa terjadi di dalam tubuh.
Dokter akan menyarankan untuk bisa berhenti merokok dan menjaga berat badanmu jika ingin mencegah terjadinya kanker di ovarium. Pastikan selalu berkonsultasi dengan dokter untuk mengatahui kondisi tubuh apakah berisiko terkena kanker ini atau tidak.
Gejala Kanker Ovarium
Diketahu kanker ovarium tidak semata-mata memiliki gejala awal yang sangat terlihat. Biasanya penderita baru mengetahui dirinya memiliki kanker ini atau merasakan gejalanya setelah masuk stadium lanjut.
Beberapa gejala tersebut adalah adanya nyeri atau pembengkakan di perut atau panggul. Kemudian bisa juga tiba-tiba terlalu sering buang air kecil. Penderita juga mulai kesulitan dan mudah merasa kenyang.
Waspadai juga adanya benjolan di daerah panggul. Jangan pernah sepelekan ketika mengetahui ada masalah pencernaan gastrointestinal. Dokter bisa mengetahui penderita memiliki kanker di ovarium setelah melakukan berbagai tes. Beberapa tes di antaranya adalah tes darah dan CA-125.
Tim medis juga akan menanyakan bagaimana riwayat kesehatan dari keluargamu sampai kerabat-kerabat apakah ada yang menderita kanker ovarium. Setelah mendapatkan vonis tersebut, para pasien nantinya akan melakukan berbagai tahapan pengobatan. Pertama ada operasi untuk mengangkat kanker sebanyak mungkin, lalu ada kemoterapi dan juga terapi obat lainnya.
Kanker ovarium yang sdah diangkat dengan operasi masih belum benar-benar membuat penderitanya bisa bebas. Pengamatan diperlukan agar kanker tidak menyerang bagian lainna seperi peritoneum atau tuba falopi.